JAPAR DEMAK JAPAR DEMAK: Mbah Liem, Pengayom Umat

Rabu, 23 Mei 2012

Mbah Liem, Pengayom Umat

Mbah Lim: SBY Harus Batalkan PLTN
- Kiai Sahal Diminta ke Balong

JEPARA-Pengasuh Ponpes Al Muttaqin Klaten, KH Muslim Rifai Imam Puro (Mbah Lim) meminta Presiden SBY untuk segera membatalkan rencana pembangunan PLTN Muria di Semenanjung Muria.

Permintaan itu dituangkan dalam secarik kertas yang ditulis di depan makam Syekh Siti Jenar di Desa Balong Kecamatan Kembang, Jepara, dan disaksikan warga desa setempat, Selasa (11/9).

''Presiden SBY terpilih 2004, dengan hormat, PLTN yang akan dibangun di Jepara seratus persen harap dibatalkan demi kemanusiaan yang manusiawi. (Kalau PLTN dibatalkan), tak dongakke 2009 bisa terpilih sebagai presiden.''

Demikian bunyi surat yang ditulis Mbah Lim. Saat menuliskan surat, dia didampingi Ketua PCNU KH Nuruddin Amin dan Ketua Koalisi Rakyat Tolak PLTN (Kraton), Setyawan Sumedi.

Warga Desa Balong berbondong-bondong menuju lokasi yang dipercaya sebagai makam Syekh Siti Jenar, begitu mendengar Mbah Lim akan menemui mereka di tempat itu. Mereka berjalan kaki dua kilometer untuk sampai di lokasi yang ada di Dukuh Gecak itu.

Di tengah-tengah warga, pendiri Universitas Muslimin Republik Indonesia (UMRI) Klaten itu juga meminta warga tetap tenang dan membaca wirid asmaul husna 1.000 kali agar rencana proyek senilai Rp 78 triliun itu tak dilanjutkan. ''PLTN harus batal total. Mohon selamat dan diridlai Gusti Allah,'' ujarnya.

''Nek ana sing ngeyel, embuh pejabat, embuh wong cilik, iku tanggungjawabe Allah. Aku emoh ndongakke elek. Ojo koyo lumpur Lapindo Jawa Timur. Presiden SBY cs perlu menyadari, kemanusiaan perlu digalakkan,'' lanjutnya disambung bacaan Surat Alfatihah. Yang juga menarik, masih di tengah-tengah warga yang membawa poster tolak PLTN itu, Mbah Lim juga menyebut-nyebut nama Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh.

Pengasuh Ponpes Maslakul Huda Desa Kajen Kecamatan Margoyoso, Pati itu diminta datang ke Balong. ''Gus Sahal, aku nang Balong. Nek selo, nusulo rene. Perlu berkahi. Apa artinya Rais Aam, kalau tidak untuk menangani masalah umat,'' kata Mbah Lim.

Sebelum menutup pembicaraan, Mbah Lim disuguhi minuman kelapa muda (degan), namun tak diminum. ''Luwih penting PLTN dibatalke tinimbang ngombe iki (degan),'' katanya. (H15-41). Suara Merdeka, 12 September 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Dzikir Kunci

Syekh Hasan Tohir (Genting/Trengguli) : Allah ala Muhammad

Syekh Maulana Ahmad Maghribi : Ya Allah Ya Mujib

Syekh Maulana Abdurrahman bin Abdullah (Genting/Trengguli): Ya Rasulullah Muhammad

Syekh Ali Ahmad (Genting/Trengguli): Ya Allah Ya Karim

Nyai Sayidah Siti Arifah (Genting/Trengguli) : Ya Latif Ya Alim

Sunan Kalijaga (Kadilangu): Bismillahirahmannirrahim, Ya Allah Ya Sami’

Joko Lontang (Stasiun Demak): Ya Allah Ya Basyir Ya Wadudu

Sunan Bonang : Subhanallah, La Ilaahaila Anta Subhanaka Inni Kuntum Minadholimin

Raden Renggo Joyo (Sunan Ngerang) (Pati) : Subhanallah, Lahaula Walakuwata Ilaa Billahil Aliyil Adzim (Qolqolah)

Syeh Jagur (Masjid Agung Demak): Allahu Akbar

Sayidah Siti Aminah (Putri Cempo) (Tuban): Allahu Allah

Syekh Ustman Turmudzi (Samber Nyawa) (Karangtengah): Ya Allah, Ya Basyir

Syekh Maulana Suud (Masjid Agung Demak): Qolqolah

Syekh Wiro Negoro/Condro Negoro : Salamun Qaula Mirrobi Rahim

Perantara Wali

Mengenal Waliyullah sebagai Perantara Suci

ALLAH SWT menyampaikan Kitab Suci Alquran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Nabi Muhammad SAW juga menjadi perantara, atas ajaran suci yang harus disampaikan kepada umat manusia. Beliau menyampaikan langsung, apa yang terkandung dan termaktud dalam kitab suci. Beliau menyampaikan bukan hanya teks murni Alquran, tetapi juga dijelaskan dan diterangkan melalui ucapan, perbuatan serta tingkah lakunya sehari-hari (hadits).

Sepeninggalan Nabi Muhammad SAW, para sahabat nabi menjadi perantara yang meneruskan sebagai penyebar Islam. Mereka menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kedamaian, berpegang pada prinsip Islam Rahmatan Lil Alamien. Peran mereka secara berganti diteruskan tabi'in, waliyullah dan ulama.

Peran perantara ini begitu penting bagi umat manusia, karena kemampuan umat yang terbatas. Karena keterbatasan inilah, diperlukan pemahaman yang bertahap hingga mencapai tingkatan ketaqwaan.

Islam

Ajaran Islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya berpegang pada Alquran dan Hadits. Alquran menuntun umatnya untuk melakukan tindakan yang baik dan benar agar selamat dunia dan akhirat. Dunia dalam pandangan Islam, adalah jalan yang penuh cobaan untuk menggapai kebahagiaan akhirat. Karena itu hidup dunia penuh ujian yang harus dilalui dengan baik. Peran Alquran layaknya kitab/buku suci yang menuntun umat manusia agar selamat dan tidak terjerumus dalam kegagalan hidup dunia dan akhirat. (*)