Minggu, 26 Mei 2013

Ajaran Sholawat Syekh Hasan Tohir


  • Membuka Hati dengan Dzikir dan Shalawat



PADEPOKAN Muslim Wonosalam yang terletak di Desa Trengguli Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak pada masa awal kerajaan Demak Bintoro mengalami perkembangan cukup pesat. Bukan semata karena para guru padepokan yang sebagian besar anggota walisongo, akan tetapi kekhusyukan santri ikut mendorong kesusksesan padepokan tersebut.
Di antara cara mendidik yang dikembangkan pengasuh padepokan tersebut adalah mengajarkan santrinya untuk memperbanyak dzikir dan shalawat.  Santri disarankan memperbanyak amalan dzikir dan shalawat sebagai kunci membuka hati, menyejukan jiwa serta meneran nafsu amarah.
Biasanya dzikir dan shalawat dibaca seusai shalat wajib dan shalat sunah qiyamul lail. Selain itu juga di dilakukan sebelum mengikuti proses belajar maupun sesudah belajar. Alunan dzikir dan shalawat juga menggema sebelum shalat maghrib dan subuh.
Pada hari Senin dan Kamis pembacaan dzikir ini ditingkatkan bersamaan dengan menjalankan puasa sunah. Kebiasaan dzikir dan shalawat ini tidak dipaksakan, tetapi dijadikan kebiasaan untuk diucapkan santri dan pengasuh padepokan. Karena telah menjadi kebiasaan sehingga baik dalam bibir maupun hati mereka terisi dzikir serta shalawat. Kebiasaan demikian menjadikan mereka mudah menerima ilmu yang ditransfer para kiai.
Pengasuh padepokan ini, Syekh Hasan Tohir bersama Syekh Ali Ahmad, Sayyidah Siti Arifah, Syekh Abdul Manan, Syekh Abdul Malik, Syekh Abdul Ghofur dan Sykeh Abdul Mutholib juga mengajarkan ilmu hikmah, di samping ilmu keagamaan syar'i, pengetahuan umum. Ilmu hikmah  menyelaraskan dengan kebiasaan mereka dalam berdzikir. Karenanya mereka mengajarkan pentingnya memegang kejujuran tinggi, yakni konsisten menjaga agar ucapan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran dan realitas
Padepokan Muslim Wonosalam atau yang juga dikenal dengan Padepokan Trengguli terletak di wilayah pojok tepatnya di perbatasan dengan Desa Sedo/Nggenting Kecamatan Demak Kota. Padepokan ini memang tinggal kenangan, namun bukan berarti tidak meninggalkan jejak.






»»  Japar Demak [Lanjut...]

Minggu, 19 Mei 2013

Sholawat Puji Rasul, Dzikir Luar Biasa

Ingat Allah, Rasulullah dan Waliyullah


BANYAK di antara kita umat Islam melakukan amalan dzikir. Dan banyak bacaan dzikir yang bisa dijadikan amalan dengan harapan mendekatkan diri kepada Allah. Amalan dzikir jika dilanggengkan akan memberi cahaya bathin. Cahaya ini bahkan bisa dirasakan oleh orang lain yang dekat dengan orang yang punya kebiasaan berdzikir.

Salah satu dzikir yang dengan cepat dapat dirasakan adalah dzikir dengan shalawat atau yang lebih dikenal dengan Puji Rasul. Mereka yang mampu mengamalkan dzikir shalawat ini akan merasakan cahaya mengelilingi tubuhnya dan kedamaian bathin yang menyejukan.

Berikut ini, cara dan tahapan untuk dzikir Puji Rasul

Tata Cara :
* Dzikir ini dimulai pukul 24.00 atau pukul 12.00 malam hari dan harus selesai sebelum shalat subuh.
* Tubuh harus dalam kondisi suci dan berwudhu

* Selama menjalankan amalan ini tidak diperbolehkan pindah tempat dan jangan mudah terganggu oleh apapun yang datang.

Awali dengan :
Shalat Sunah Tahajud 2 rakaat
Shalat Sunah Hajat 2 rakaat
Kemudian duduk bersilah di atas sajadah dan menghadap ke arah kiblat

Membaca Alfatekhah (x 141) untuk Nabi Muhammad SAW
Membaca Alfatekhah (x 141) untuk Malaikat Jibril

Kemudian membaca shalawat nabi; Shalallah ala Muhammad (x 11 ribu).

*  Selama puji rasul harus suci atau wudlunya tidak batal). Kalau batal, maka harus diulangi besok harinya.

-------------------------------
INGATLAH bahwa Allah Swt selalu memberi kemudahan dan mengabulkan doa hamba-hambanya
»»  Japar Demak [Lanjut...]

Doa Penyembuhan Anak Menangis Tengah Malam atau Susah Tidur

Ingat Allah, Rasulullah dan Waliyullah

Bismillah Walhamdulillah

Semoga Allah SWT Senantiasa memberi perlindungan dan pertolongan kepada kita semua. Segala penyakit pasti ada obatnya, baik dengan cara medis maupun non medis. Sedikit saya ingin berbagai dengan saudara umat Muslim, terkait do'a - do'a untuk penyembuhan.
Kali ini adalah do'a untuk mengobati anak yang susah tidur atau rewel, menangis tengah malam.

Pertama-tama, baca Basmalah berupa Bismillahir Rahmanir Rahim 
Kemudian  ambil air dan berwudhu
Sampaikan do'a atau permintaan kepada Allah Swt, agar gangguan yang dirasakan anak saudara hilang seizin Allah.

Setelah itu baca Surat Alfatekhah, dan ketika sampai pada ayat Iyyakana' Budu Waiyya Kanastain dibaca tiga kali tetapi tidak bernafas atau nafas ditahan. Kemudian baru dilanjutkan (bernafas) Ihdinas sirothol Mustaqim dan seterusnya sampai selesai.
Setelah itu tiupkan udara ke arah ubun-ubun kepala anak dan ke arah tungkak leher belakang sambil tangan anda digerakan dari bawah kungkak leher ke atas.

Akhiri dengan bacaan Alhamdulillah.


Insya Allah, doa Anda mengentarkan kesembuhan, Amin.
»»  Japar Demak [Lanjut...]

Rabu, 15 Mei 2013

Nama-nama Sultan sampai Bupati Demak

Ingat Allah, Rasulullah dan Waliyullah


NAMA PENGUASA, SULTAN, ADIPATI, BUPATI, DEMAK TAHUN 1403 SAMPAI SEKARANG
1. Pangeran Jimbun/sultan Fattah 1478 – 1518
2. Raden Makasar/sultan Patiunus 1518 – 1521
3. Raden Haryo/sultan Trenggono 1521 – 1546
4. Masa kosong situasi keluarga 1546 – 1560
5. R.M. karebet/sultan Hadiwijoyo 1560 – 1575
6. Masa transisi pindah ke Pajang 1575 – 1582
7. Hadipati Haryo Panggiri 1582 – 1586
8. Tumenggung Wironegoro 1586 – 1606
9. Hadipati Haryo nagoro 1606 – 1613
10. Ki Ageng Batang 1613 – 1616
11. Hadipati Yudonegoro 1616 – 1617
12. Ki Ageng Gombong 1617 – 1619
13. Situasi tidak stabil/penjajahan 1619 – 1621
14. Ki Ageng Seda Laren 1621 – 1646
15. Kembali situasi tidak stabil/penjajahan 1646 – 1649
16. Hadipati Mangkuprojo 1649 – 1701
17. Kondisi makin memburuk/penjajahan 1701 – 1734
18. Hadipati Wiryokusumo/Pn Krapyak 1734 – 1757
19. Hadipati Somodiningrat Kaloran 1757 – 1760
20. Ki Ageng Bogor 1760 – 1763
21. Situasi kosong/komplang 1763 – 1772
22. KI Ageng Kaliwungu 1772 – 1776
23. Haryo Nagoro/R.Brotokusumo 1776 – 1781
24. Hadipati Wiryo Hadinegoro 1781 – 1801
25. Situasi kosong Pangeran Cokro Negoro
Membangun pendhopo kadipaten
(sekarang kabupaten Demak) 1801 – 1845
26. K.P. Aryo Condronegoro IV 1845 – 1864
27. K.P. Aryo Poerbodiningrat 1864 – 1881
28. K.P. Haryodiningrat/Suryodiningrat
(putra kasunanan Surakarta) 1881 – 1901
29. Kosong /komplang akibat penjajah 1901 – 1918
30. K.R.T. Cokro Hamijoyo 1918 – 1923
31. K.R.T. Sosro Hadiwijoyo 1923 - 1936
32. Raden Iskandar Tirto Kusumo 1936 – 1942
33. Raden Soepangat 1942 – 1945
34. Raden Haryo Joyo Sudarmo 1945 – 1948
35. K.R.T. Rawuh Rekso Hadiprojo 1948 – 1949
36. Raden Soekirdjo 1949 – 1953
37. Raden Soekandar 1953 – 1957
38. Raden Sidoel Karta Atmojo 1957 – 1958
39. Raden Indriyo Yatmopranoto 1958 – 1966
40. Doemami, SH 1966 – 1972
41. Drs. Moch. Adnan Widodo 1972 – 1973
42. Drs. Winarno Surya Adi Subraya 1973 – 1978
43. Drs. H. Soedomo 1978 – 1984
44. Kol. E. Sumartha 1984 – 1985
45. Drs. Waluyo Cokrodarmanto 1985 – 1986
46. Kol. H. Soekarlan 1986 – 1996
47. Kol. H. Djoko Widji Suwito, SIP 1996 – 2002
48. Dra. Hj. Endang Setyaningdyah, MM 2002 – 2006
49. Drs. H. Tafta Zani, MM 2006 – 2012
50. H.M.  Dachirin Said SH MSi 2012-2015
51. H.M Natsir MPd 2016-2021





»»  Japar Demak [Lanjut...]